Adanya mispresepsi mengenai penyakit saraf di mata masyarakat Indonesia. Banyak yang berfikir stroke berhubungan dengan stress sehingga saraf terangkat di wajah. Padahal stroke terjadi karena saraf di otak konslet. Untuk mengetahui cara penyembuhannya dengan menggunakan microsurgery.
Hemifacial spasm atau HFS pada wajah disebabkan oleh sentuhan atau
penekanan pembuluh darah pada saraf fasialis (saraf motoris, saraf ke -
7) yaitu saraf otak yang mengatur gerakan otot-otot wajah yang ada di
sekitar batang otak.
Jadi yang perlu ditegaskan munculnya HFS ini bukan karena pikiran,
stres, kelelahan ataupun kecemasan pada diri penderita. Gangguan psikis
berupa cemas, tegang dan sebagainya hanya memperparah reaksi bukan
sebagai pemicu. Semakin cemas penderita HFS maka denyut pembuluh darah
yang menekan saraf nomor 7 makin kuat sehingga otomatis reaksi pada
wajah penderita akan makin parah.
Apabila terjadi perlengketan maka tidak ada tindakan medis lain yang
bisa dilakukan untuk memisahkan antara saraf dengan pembuluh darah
kecuali dengan pembedahan. Lalu muncul pertanyaan bagaimana resiko
operasi itu sendiri mengingat, letak perlengeketan itu berada di area
terpenting dari otak, yaitu batang otak.
Kemajuan teknologi kedokteran membawa banyak kemudahan dalam operasi
bedah saraf. Tersedianya alat bedah mikro serta mikroskop khusus yang
bisa menjangkau struktur paling dalam di otak akan meningkatkan
kemampuan operasi jenis penyakit tertentu yang sebelumnya sulit
dilakukan. Tindakan operasi untuk penderita HFS adalah salah satu jenis
operasi yang membutuhkan penggunaan piranti canggih ini.
Operasi microsurgery berjalan tidak terlalu lama, hanya sekitar dua jam dengan bukaan selaput otak 10 mm (keyhole surgery).
Dilakukan dengan pembiusan total sehingga memudahkan prosedur operasi
mikro yang memerlukan ketelitian dan kecermataan amat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar